KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Kapal Marry Makin saat menjelajah kawasan Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Selasa (30/11/2010).
Jumlah kapal pesiar yang membawa wisatawan mancanegara ke wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, khususnya ke Pulau Komodo, selama tiga bulan terakhir ini meningkat tajam dari 1-2 kapal menjadi 20-30 kapal. Peningkatan kunjungan kapal pesiar ke NTT itu mulai terasa setelah diumumkannya Taman Nasional Komodo sebagai salah satu finalis New 7 Wonders of Nature.
Demikian diungkapkan Kepala Bidang Promosi pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ubaldus Gogi, di Kupang, Senin (28/3/2011). "Kalaupun terburuk, Komodo tidak bisa lolos dalam memperebutkan posisi sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia, tetapi kita sudah merasakan dampak positif dari nama komodo yang dijual ke dunia internasional," katanya.
Menurut Ubaldus, selama Februari hingga pertengahan Maret 2011, misalnya, jumlah kapal pesiar yang membawa wisatawan ke NTT sudah sekitar 30 kapal dengan rata-rata membawa 300-450 wisatawan.
Para wisatawan ini memang tidak berlama-lama di suatu daerah karena semua jadwal sudah ditentukan oleh agen perjalanan. "Waktu mereka memang paling lama 6-8 jam di suatu daerah. Ini memang tipe wisatawan yang melakukan perjalanan dengan kapal pesiar," kata Ubaldus Gogi.
Dia mengakui, tidak banyak uang yang dibelanjakan di suatu daerah tujuan, tetapi manfaat untuk pariwisata NTT sangat besar karena mereka akan menjadi media untuk promosi wisata NTT.
Itulah sebabnya, lanjut Ubaldus, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi NTT selalu memberikan pemahaman kepada masyarakat agar selalu memberikan pelayanan terbaik kepada setiap wisatawan yang datang ke daerah ini.
Artinya, para wisatawan yang umumnya sudah berusia tua ini merasa terkesan saat datang ke NTT karena mereka akan menceritakan pengalaman mereka mengunjungi NTT kepada saudara, keluarga, dan sahabat di negara mereka. "Jika kesan yang diperoleh baik selama berada di NTT, maka akan mendorong lebih banyak wisatawan datang ke daerah ini," kata Ubaldus Gogi.
sumber : travel.kompas
0 komentar:
Posting Komentar